Sunday, 1 April 2018

Makalah Project Scope Management, Project time management, Project cost management, Projec Human Resource Management, Project Risk Management





MAKALAH
Project Scope Management, Project time management, Project cost management, Projec Human Resource Management, Project Risk Management




KELOMPOK 1
Oleh:

     NIM
               NAMA
1.      2014142650
NANDA FIDIANSYAH
2.      2014142586
PENDI SETIYO
3.      2014142991
SUHENDRI
4.      2014142748
RENI HARTONO
5.      2014141897
ANDREAS KURNIA




PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
2017





KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan.
Harapan kami semoga ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi  ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

 

BAB I

PENDAHULUAN

I.1          Latar Belakang

Proyek adalah sebuah kata yang sering di gunakan untuk sebuah pekerjaan didalam sebuah program kegiatan, akan tetapi kata ini mempunyai arti dimana sebuah pekerjaan besar yang berkemungkinan besar tidak akan terulang kembali pada jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. Setiap proyek harus memiliki start dan finish yang jelas, sekumpulan aktivitas yang berurutan diantara dua kejadian itu, berikut adanya suatu sasaran tertentu. Suatu proyek adalah suatu usaha sementara yang dilaksanakan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang unik.
Sementara diartikan bahwa setiap proyek memiliki tanggal mulai dan selesai yang tertentu. Unik diartikan bahwa produk atau jasa yang dihasilkan adalah berbeda dari produk atau jasa sejenis lainnya. Tidak ada dua proyek yang 100% sama. Manajemen proyek adalah penerapan dari pengetahuan, ketrampilan, 'tools and techniques' pada aktivitas-aktivitas proyek supaya persyaratan dan kebutuhan dari proyek terpenuhi. Proses-proses dari manajemen proyek dapat dikelompokkan dalam lima kelompok yaitu : 'initiating process, planning process, executing process, controlling process dan closing process'. Metode manajemen proyek memungkinkan kita untuk lebih berfokus pada prioritas, mengawasi 'performance' mengatasi masalah dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan. Demikian pula metode ini memberikan kepada kita lebih banyak kontrol dan menyediakan berbagai 'tools and techniques' yang telah teruji untuk membantu seorang manager proyek dalam memimpin tim-tim proyek guna mencapai sasarannya sesuai waktu dan anggaran yang telah ditentukan. Stake holder adalah semua orang yang terlibat atau dipengaruhi oleh aktivitas proyek termasuk didalamnya adalah sponsor proyek, tim dalam proyek, staf pendukung, kastamer, pengguna, suplier, dan bahkan pesaing atau pihak yang melawan adanya proyek. Masing – masing stake holder memiliki ekspektasi yang berbeda – beda. Bidang pengatehuan manajemen proyek adalah kompetensi kunci yang harus dikembangkan oleh seorang manajer proyek. Ada sembilan bidang pengetahuan manajemen proyek. Empat inti bidang pengetahuan diantaranya adalah manajemen scope, time, cost dan quality. Sedangkan empat bidang pengetahuan pendukung diantaranya adalah manjemen human resource, communication, risk dan procurement. Dan satu bidang pengetahuan yang penting adalah project integration management. Teknik dan tools dalam manajemen proyek memberikan bantuan pada manajer proyek dan timnya untuk menyelesaikan pekerjaan proyek dalam sembilan bidang pengetahuan. Beberapa tools adalah gantt charts, project network diagram dan critical path analysis.
Sedangkan kaitannya antara manajemen proyek dan tekhnologi informasi adalah bagaimana penerapan dari pengetahuan, keterampilan, 'tools and techniques' pada aktivitas-aktivitas proyek supaya persyaratan dan kebutuhan dari proyek terpenuhi dengan menggunakan peralatan elektronika, terutama computer untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja termasuk kata-kata, bilangan dan gambar.

Batasan yang umum dalam semua manajemen proyek termasuk TI Manajemen Poreyek dikenal dengan Triple Constraint yang harus diperhatikan yaitu:
1.      Scope/Ruang Lingkup: Pekerjaan apa yang harus diselesaikan sebagai bagian dari sebuah proyek. Produk, jasa atau hasil apa yang diharapkan oleh kastamer atau sponsor dari proyek tersebut.
2.      Time/Batasan Waktu : Seberapa lama proyek harus diselesaikan dan bagaimana penjadwalannya.
3.      Cost/Batasan Biaya : Seberapa besar biaya yang harus digunakan dalam suatu proyek dan berapa anggarannya.
4.      Human/Sumber daya manusia : suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif.
5.      Risk/Risiko : Pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk penilaian risiko dan pengembangan strategi.

I.2          Tujuan Penulisan       

Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah :
1.            Pemahaman mengenai IT Manajemen Proyek.
2.            Pemahaman Project Scope Management.
3.            Pemahaman Project time management.
4.            Pemahaman Project cost management.
5.            Pemahaman Projec Human Resource Management.
6.            Pemahaman Project Risk Management.

I.3          Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.            Bagaimana deskripsi Project Scope Management.
2.            Bagaimana deskripsi Project time management.
3.            Bagaimana deskripsi Project cost management.
4.            Bagaimana deskripsi Human Resource Management.
5.            Bagaimana deskripsi Risk Management.

BAB II

PEMBAHASAN

II.1       Project scope management

Project scope management adalah suatu kegiatan untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan yang dilakukan telah mencakupi semua requirement yang telah didefinisikan, dan tidak terdapat kegiatan tambahan yang tidak berhubungan dengan requirement.
Scope pada dasarnya dapat mengacu pada dua pengertian : Product Scope dan Project Scope. Product Scope adalah fitur dan fungsi yang merupakan karakteristik dari produk atau layanan yang dihasilkan, Sedangkan Project Scope adalah Kegiatan yang dilakukan untuk menghasulkan produk atau layanan.
Hal-hal yang harus dilakukan dalam kegiatan Project Scope Management, yaitu :
a.       Plan Scope Management (Management perencanaan ruang lingkup), adalah kegiatan untuk mendokumentasikan pendefinisian, proses validasi, dan pengontrolan Proyek. Tujuannya adalah untuk memberikan arahan tentang cara scope pengelolaan dalam proyek.
b.      Mengumpulkan Requirement, adalah kegiatan untuk mengumpulkan kebutuhan dari Stakeholder. Pada tahap ini, input yang diperlukan diantaranya : Scope management plan, requirement management plan, stakeholder management plan, Project Charter, dan Stakeholder Register. Input ini kemudian diproses dengan beberapa cara seperti interview, analisis dokumen, dan membuat prototype. Output yang diperoleh pada tahap ini adalah requirement documentation dan requirement traceability matrix.
c.       Mendefinisikan Scope (ruang lingkup). Pada tahap ini, dilakukan pemilihan requirement berdasarkan requirement yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini, dibuat deskripsi lengkap tentang proyek dan produk, atau layanan.
d.      Membuat WBS (Work Breakdown Structure). Pada tahap ini, dilakukan pemecahan pekerjaan agar lebih mudah dilakukan.
e.       Memvalidasi Scope. Proses validasi ini dilakukan berdasarkan Control Quality yang ditinjau oleh Customer atau Sponsor.
f.       Mengontol Scope, adalah proses untuk memantau status dari suatu proyek dan scope produk serta mengelola perubahan pada scope.

II.2       Project Time Management

Project Time Management adalah Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien. Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan efisien tidak lain mengandung dua makna,yaitu: makna pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna investasi waktu menggunakan waktu yang ada. Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas yang berarti rasio output dengan input.
Tampak dan dirasakan seperti membuang-buang waktu dengan mengikuti fungsi manajemen dalam mengelola waktu. Merencanakan terlebih dahulu penggunaan waktu bukanlah suatu pemborosan melainkan memberikan pedoman dan arah bahkan pengawasan terhadap waktu. Dari tinjauan secara komprehensif pekerjaan yang hendak dikerjakan dan rumusan tertulis sebuah rencana dapat diketahui prioritas hubungan antar aktifitas yang akan dikerjakan sendiri serta didelegasikan. Jebakan yang sering muncul disini adalah rasa percaya diri dapat cepat bila dikerjakan sendiri dimana itu perasaan yang kurang tepat. Setelah pengorganisasian terjadi maka penggerakan pun dilakukan yang mencakup pelaksanaan sendiri dan pemberian motivasi kepada pemegang delegasi. Satu hal yang penting ialah komitmen kuat untuk konsisten pada rencana dan mengeliminasi gangguan-gangguan termasuk permintaan bantuian dari atasan maupun bawahan dengan cara berani mengatakan “TIDAK”.
Akhirnya setelah selesai tuntas pekerjaan dilakukan pengawasan berdasarkan rencana, yang tidak lupa memberikan reward terhadap keberhasilan. Dalam situasi waktu sesuai rencana belum habis sedangkan pekerjaan telah tuntas seyogyanya dipergunakan untuk menambah kuantitas, merencanakan pekerjaan selanjutnya dan atau investasi waktu. Pendek kata, kualitas manajamen waktu berpedoman kepada empat indikator,yaitu: tetap merencanakan, tetap mengorganisasikan, tetap menggerakkan, dan tetap melakukan pengawasan. Empat prinsip tersebut, applikabel dalam semua pekerjaan. Variasi terjadi dalam kerumitan dan kecepatan setiap tahap dilakukan. Perencaaan jangka panjang jelas lebih rumit dan relatif lama dari perencanaan jangka pendek, bahkan karena begitu pendeknya dimungkinkan perencanaan begitu singkat yang berlangsung dalam hitungan detik. Commited to time.

II.2.1      Pentingnya penjadwalan proyek

Banyak proyek teknologi informasi gagal dalam memenuhi proyeksi ruang lingkup, waktu dan biaya. Para manajer sering menyatakan bahwa menyampaikan proyek tepat waktu merupakan tantangan terbesar bagi mereka. Para manajer juga menyatakan bahwa jadwal adalah alasan utama terjadinya konflik pada keseluruhan proyek dari siklus hidup proyek menunjukkan hasil penelitian dari penyebab konflik dalam proyek. Pada gambar dibawah ini menunjukkan bahwa, secara keseluruhan, jadwal merupakan penyebab yang paling besar dari konflik yang terjadi pada kehidupan proyek. Ketika pembentukan proyek atau fase konsep, prioritas dan prosedur menyebabkan lebih banyak konflik dari pada jadwal. Ketika fase awal atau fase pengembangan, hanya prioritas yang menyebabkan lebih banyak konflik dari pada jadwal. Ketika fase tengah atau fase implementasi dan fase akhir atau fase penutupan jadwal merupakan penyebab konflik yang dominan.
Mungkin sebagian dari alasan masalah jadwal pada umumnya adalah bahwa waktu diukur secara mudah dan sederhana. Sekali jadwal ditetapkan, setiap orang dapat memperkirakan dengan cepat kinerja jadwal dengan mengurangkan waktu perkiraan semula dengan seberapa lama penyelesaian proyek tersebut. Orang sering membandingkan waktu penyelesaian yang direncanakan dengan kenyataan tanpa mempertimbangkan perubahan dalam poyek. Waktu juga satu variabel yang memiliki fleksibilitas terkecil. Waktu berlalu tanpa memperdulikan apa yang terjadi dalam proyek.
a.       Proses manajemen waktu proyek
Proyek ini Waktu Proses Manajemen akan membantu Anda untuk:
1.      Menempatkan proses untuk waktu perekaman dalam proyek.
2.      Gunakan Timesheets untuk memantau waktu yang dihabiskan oleh staf.
3.      Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah manajemen waktu.
4.      Jauhkan Rencana Proyek Anda up-to-date setiap saat.
b.      Waktu Proyek Manajemen proses adalah unik karena:
1.      Daftar langkah kunci yang dibutuhkan untuk mengatur waktu dalam sebuah proyek.
2.      Termasuk diagram proses, menampilkan saat langkah-langkah yang diambil.
3.      Menjelaskan masing-masing peran dan tanggung jawab yang terlibat.
4.      Apakah pra-selesai dan siap untuk digunakan pada proyek-proyek sekarang
Jika Anda mencari suatu proses Manajemen Waktu Proyek yang dapat digunakan segera, dengan sedikit penyesuaian, maka proses waktu akan memenuhi kebutuhan Anda. Ini menggambarkan bagaimana mengelola waktu dan memberikan proyek-proyek sesuai jadwal. Hemat waktu dengan menggunakan proses Proyek Manajemen Waktu sekarang.

II.2.2      Crashing and Fast Tracking

Crashing and Fast Tracking (Menerjang dan cepat-pelacakan)  jadwal cara mengurangi panjang dari jadwal proyek. Menerjang adalah istilah umum untuk mengurangi jadwal proyek. Ketika kita kecelakaan jadwal, kita menghabiskan uang atau sumber daya untuk mengurangi waktu yang dijadwalkan untuk proyek sedemikian rupa sehingga kita melakukan hal-hal yang memiliki penurunan terbesar dalam jadwal untuk sedikitnya jumlah biaya. Ketika kami pertama mulai kecelakaan jadwal, jumlah yang relatif kecil uang dan sumber daya harus dihabiskan untuk mendapatkan pengurangan yang cukup besar waktu proyek. Karena kami terus mengurangi jadwal, kenaikan biaya relatif.
Pelacakan cepat adalah jenis khusus pengurangan jadwal. Ketika kita FastTrack, kita mengambil item yang awalnya dijadwalkan akan dilakukan secara berurutan dan menjadwal ulang mereka untuk dilakukan secara paralel atau sebagian dalam paralel. Pelacakan cepat juga akan meningkatkan biaya tetapi, yang lebih penting, itu akan meningkatkan risiko. Ketika kita memiliki beberapa tugas dalam suatu proyek yang terjadi pada waktu yang sama dan sesuatu yang salah atau masalah berkembang, mungkin perlu untuk mengganggu semua kegiatan berlangsung.

II.2.3      Critical Chain Scheduling

Critical Chain Scheduling "Rantai Kritis," dalam arti terbesar, adalah himpunan proses dan praktek manajemen proyek yang dikembangkan oleh penerapan Teori Kendala Proses Berpikir ke kesulitan yang dihadapi dalam memberikan proyek dengan baik kecepatan dan kehandalan. "Tubuh pengetahuan" yang berhubungan dengan pusat Rantai Kritis pada Penjadwalan Rantai Kritis dan Manajemen Buffer untuk proyek-proyek individu, dan sinkronisasi upaya seluruh proyek di multi-proyek organisasi. (Critical Chain Scheduling juga merupakan judul buku, oleh Eliyahu M. Goldratt, yang memperkenalkan konsep dasar pendekatan).
Critical Chain Scheduling (Rantai kritis) dari proyek adalah himpunan tugas tergantung yang mendefinisikan batas bawah diharapkan dari lead time memungkinkan suatu proyek. Dependensi digunakan untuk menentukan rantai kritis termasuk logis tangan-off dependensi (di mana output dari tugas pendahulunya diperlukan untuk memulai penerus), dan dependensi sumber daya (mana tugas harus menunggu sumber daya untuk menyelesaikan pekerjaan pada tugas lain) . Identifikasi rantai kritis menggunakan jaringan tugas dengan "agresif tetapi dicapai" perkiraan, yang pertama "sumber daya diratakan" terhadap seperangkat terbatas sumber daya. Dalam bahasa manajemen proyek tradisional, struktur rantai kritis adalah mirip dengan "jalan terkendala sumber daya kritis."
Project Time Management dapat diartikan secara sederhana, melibatkan proses yang dibutuhkan untuk memastikan waktu penyelesaian dari proyek. Ada enam proses utama yang dilibatkan dalam project time management yaitu :
a.       Activity Definition
Activity Definition melibatkan pengidentifikasian aktivitas secara lebih rinci yang mana harus dilakukan oleh anggota tim proyek dan stakeholder untuk membuat suatu tujuan proyek.
Tujuan utama dari proses activity definition adalah untuk memastikan bahwa tim proyek sudah benar-benar mengerti semua tugas yang harus mereka lakukan sebagai bagian dari project scope sehingga mereka dapat memulai penjadwalan kerja.
b.      Activity Sequencing
Setelah membuat aktivitas proyek, langka selanjutnya dalam project time management adalah activity sequencing. Activity sequencing melibatkan pengamatan kembali pada daftar aktivitas dan atribut, project scope management, daftar milestone, dan perubahan yang disetujui untuk menentukanhubungan antara aktivitas. Activity sequencing juga melibatkan evaluasi uantuk dependensi dan perbedaan tipe dependensi.
c.       Activity Resource Estimating
Sebelum mengestimasi durasi untuk setiap aktifitas, harus dimiliki suatu ide yang baik untuk kuantitas dan tipe dari resource (orang, peralatan, dan material) yang akan ditentukan pada setiap aktivitas. Secara alami proyek dan organisasi akan mempengaruhi perkiraan resource. Sangat penting untuk menetukan resource apa yang perlu, termasuk orang yang memiliki peforma project.
d.      Activity Duration Estimating
Setelah bekerja dengan stakeholder uantuk menetapkan aktivitas, menentukan dependensinya, dan mengestimasi resource-nya, proses selanjutnya dalam project time management adalah untuk mengestimasi durasi dari aktivitas. Perlu untuk diingat bahwa durasi termasuk jumlah dari waktu kerja pada aktivitas di tambah waktu yang dilewatkan. Durasi berhubungan dengan estimasi waktu, bukan mengusahakan estimasi. Keduanya berhubungan, sehingga tim proyek harus mendokumentasikan asumsi ketika membuat estimasi durasi dan mengubah estimasi sebagai progress proyek. Jika pada scope terjadi perubahab dalam proyek, estimasi durasi akan diubah secara langsung sesuai dengan perubahan tersebut.
e.       Schedule Development
Schedule development menggunakan hasil dari semua proses project time management yang sebelumnya untuk menetukan awal dari akhir dari proyek. Sering ada beberapa literasi dari semua proses project time management sebelum suatu jadwal proyek diselesaikan. Tujuan akhir dari schedule development adalah untuk membuat suatu jadwal proyek yang realistis yang menyediakan suatu dasar untuk memantau berjalannya proyek untuk dimensi waktu dari proyek. Hasil utama dari proses ini adalah jadwal proyek, model data jadwal, suatu baseline jadwal, perubahan yang diinginkan, dan perubahan untuk kebutuhan resource, atribut aktivitas, kalender proyek, dan perencanaan manajemen proyek.
f.       Schedule Control
Proses terakhir dari project time management adalah schedule control. Seperti scope control, schedule control adalah suatu bagian dari proses pengendalian perubahan. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengetahiu status dari jadwal proyek, faktor yang dipengaruhi karena perubahan jadwal, menentukan jadwal yang berubah, dan mengatur perubahan ketika perubahan itu terjadi.

II.3       Project Cost Manajement

Project Cost Manajement atau biasa disebut dengan manajemen biaya adalah sebuah metode yang menggunakan teknologi untuk mengukur biaya dan produktivitas melalui siklus hidup penuh proyek tingkat perusahaan. Project Cost Manajemen meliputi beberapa fungsi khusus manajemen proyek yang mencakup kontrol pekerjaan memperkirakan, pengumpulan data lapangan, penjadwalan, akuntansi dan desain.

II.3.1      Pengertian Cost Dan Project Cost Manajemen

Cost atau Biaya adalah semua sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai tujuan spesifik atau untuk mendapat sesuatu sebagai gantinya.Biaya pada umumnya diukur dalam satuan keuangan seperti dollar, rupiah, dsb.
Project Cost Manajemen atau Manajemen Biaya Proyek adalah proses yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa proyek dapat diselesaikan sesuai dengan budget yang telah disepakati.

II.3.2      Pentingnya Project Cost Manajemen

Informasi manajemen biaya merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mengelola secara efektif perusahaan atau organisasi non laba. Informasi keuangan saja dapat mengakibatkan misleading karena infomasi tersebut cenderung berfokus pada jangka pendek.

II.3.3      Tahapan Biaya Manajemen Proyek

Terdapat 4  tahapan dalam biaya  manajemen proyek yaitu:
a.         Perencanaan sumber daya, menentukan sumber dayaa pada  berapa banyak yang harus digunakan.
b.        Cost estimating, membuat sebuah estimasi dari biaya dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek.
c.         Cost budgeting, mengalokasikan semua estimasi biaya tersebut pada tiap paket kerja untuk membuat sebuah baseline, agar dapat diukur kinerjanya.
d.        Cost control, mengendalikan perubahan dana proyek.

II.3.4      Masalah – masalah Dengan Estimasi biaya IT

a.         Membuat estimasi untuk proyek perangkat lunak yang besar merupakan pekerjaan yang cukup besar, mengingat bahwa estimasi biaya dilakukan pada berbagai level proyek.
b.        Banyak orang melakukan estimasi dengan sedikit pengalaman akan pekerjaan yang berkaitan. Solusinya adalah cobalah untuk melakukan berbagai pelatihan dan mentoring.
c.         Setiap orang memiliki bias masing-masing akan estimasi. Solusinya berikan pertanyaan-pertanyaan kritis yang meyakinkan bahwa estimasi tidak bias.
d.        Manajemen menginginkan sejumlah tawaran,bukan estimasi sebenarnya.  Manajer Proyek harus bisa bernegosiasi dengan sponsor proyek agar dapat membuat estimasi biaya yang realistis

II.3.5        Cost Estimation Tools  & Techniques

a.         Analogous Estimates ( Top Down Estimates)
Mengestimasi biaya proyek berdasarkan biaya aktual dari proyek sebelumnya yang dianggap “mirip” dengan proyek yang akan dikerjakan.
b.        Bottom Up Estimates
Estimasi berdasarkan setiap paket kerja terkecil dan menjumlahkan seluruhnya hingga diperoleh biaya total dari sebuah proyek.
c.         Parametric Modeling
Estimasi biaya proyek dilakukan dengan memanfaatkan karakteristik proyek sebagai parameter dalam model matematika.
Contoh :  Model Aircraft Cost

II.3.6      Cost Budgeting

Cost budgeting mencakupa lokasi estimasi biaya proyek kemasing-masing item pekerjaan dan memberikan garis dasar biaya. Jumlah tersebut dia lokasikan ke budget yang bersesuaian.

II.3.7      Cost Control

Adalah suatu Proses dalam pengendalian biaya termasuk dalam monitoring kinerja pembiayaan meyakinkan bahwa hanya perubahan yang tepat yang termasuk dalam baseline biaya yang direvisi memberikan informasi pada stakeholders bahwa perubahan dapat mengakibatkan perubahan biaya pula\ pengendalian biaya.
a.         Proses dalam pengendalian biaya termasuk :
1.      Monitoring kinerja pembiayaan.
2.      Meyakinkan bahwa hanya perubahan yang tepat yang termasuk dalam base line biaya yang direvisi.
3.      Memberikan informasi pada stakeholders bahwa perubahan dapat mengakibatkan perubahan biaya pula.
b.      Earned value management merupakan salah satu alat penting dalam pengendalian biaya.
EVM adalah alat untuk mengukur kinerja proyek yang mengintegrasikan ruang lingkup, waktu dan data biaya.Untuk menggunakan EVM harus dibuat terlebih dahulu baseline (original plan plus approved changes).  Dengan baseline dapat dievaluasi apakah proyek berjalan dengan baik atau tidak. Secara periodik informasi aktual mengenai kinerja proyek harus diperbaharui sehingga pemanfaatan EVM dapat optimal.

II.3.8      Istilah – Istilah Dalam EVM

a.       Planned Value (PV) adalah rencana porsi total estimasi biaya yang sudah disetujui untuk dikeluarkan pada sebuah aktivitas selama perioda tertentu.
b.      Actual Cost (AC) adalah biaya total langsung maupun tidak langsung yang digunakan dalam rangka menyelesaikan pekerjaan sesuai aktivitasnya selama perioda tertentu.
c.       Earned Value (EV)  adalah estimasi nilai (value) pekerjaan fisik yang sebenarnya telah selesai, berdasarkan rate of performance ( RP), yaitu perbandingan pekerjaan yang selesai terhadap pekerjaan yang rencananya diselesaikan dalam waktu tertentu.
d.      Cost Variance ( CV), variabel yang menunjukkan apakah kinerja biaya sudah melebihi atau masih kurang dari biaya yang sudah direncanakan.
e.       Schedule Variance ( SV), variabel yang menunjukkan apakah jadwal yang lebih lama/lebih lambat dari yang direncanakan.
f.       Cost Performance Index ( CPI) , variabel yang dpt digunakan untuk mengestimasi biaya pada saat proyek selesai berdasarkan kinerja proyek sampai waktu tertentu.
g.      Schedule Performance Index ( SPI) , variabel yang dpt digunakan untuk mengestimase waktu selesainya proyek, berdasarkan kinerja proyek sampai waktu tertentu.

II.4       Project Human Resource Management

II.4.1      Pengertian & Pentingnya Project Human Resource Management

Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Manajemen sumber daya manusia juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
            Menurut Keys to Managing People dan Motivasi yaitu :
a.       Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection.
1.      Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
2.      Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
3.      Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
b.      Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation.
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
c.       Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection.
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.
d.      Promosi, Pemindahan dan Pemisahan
1.      Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali seorang pegawai pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan pembayaran yang lebih tinggi dan tanggung jawab, hak dan kesempatan yang lebih besar. Demosi, kadang-kadang disebut transfer ke bawah, adalah sebuah jenis transfer meliputi pemotongan pembayaran, hak dan kesempatan.
2.      Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut downsizing, adalah perpindahan sementara atau tidak definitif seorang pegawai dari daftar gaji. Umumnya adalah untuk mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja dan permasalahan keuangan perusahaan semakin serius.
3.      Terminasi adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai dari organisasi karena melanggar aturan organisasi atau karena tidak menunjukkan kinerja yang cukup.
4.      Pemberhentian sukarela adalah pemisahan pegawai dari organisasi atas inisiatif organisasi atau kemauan pegawai sendiri.
5.      Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikan masa kerja maksimalnya dari organisasi atau umumnya di kenal dengan istilah pensiun.
Motivasi berasal dari motive atau dengan prakata bahasa latinnya, yaitu movere yang berarti “mengerahkan”. Seperti yang dikatakan Liang Gie dalam bukunya Martoyo (2000) motive atau dorongan adalah suatu dorongan yang menjadi pangkal seseorang melakukan sesuatu atau berkerja. Seseorang yang sangat termotivasi, yaitu orang yang melaksanakan upaya substansial guna menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan kerjanya, dan organisasi dimana ia berkerja. Seseorang yang tidak termotivasi, hanya memberikan upaya minimum dalam hal berkerja. Konsep motivasi, merupakan sebuah konsep penting studi tentang kinerja individual. Dengan demikian motivasi atau motivation berarti pemberian motiv, penimbulan motiv atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Dapat juga dikatakan bahwa motivation adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu (Martoyo 2000). Motivasi atau dorongan kepada karyawan untuk bersedia berkerja bersama demi tercapainya tujuan bersama ini terdapat dua macam, yaitu :
a.       Motivasi finansial : yaitu dorongan yang dilakukan dengan memberikan imbalan finansial kepada karyawan . Imbalan tersebut sering disebut insentif.
b.      Motivasi nonfinansial : yaitu dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk finansial/uang, akan tetapi berupa hal-hal seperti pujian, penghargaan, pendekatan manusia dan lain sebagainya (Gitosudarmo dan Mulyono, 1999).
Menurut Maslow’s Hierarchy of needs, Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri). Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan.
a.       Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah
b.      sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas.
Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal. Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif. Namun, penelitian tidak memperkuat teori ini dan Maslow tidak memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.

II.5       Project Risk Management

Dalam mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen, manajemen pengurusan dan lain se- bagainya. Bila dilihat dari literatur-literatur yang ada, pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian :
1.      Manajemen sebagai suatu proses.
2.      Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3.      Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art).
Manajemen sebagai suatu proses, melihat bagai mana cara orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :
1.      Encylopedia of The Social Science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
2.      Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.
3.      Georçv R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
Manajemen suatu kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut manajer.
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :
1.      Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul JTAe^Bnctíon of the Executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fajol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan GerQge K Terry.
2.      Marry Parker FoUett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

II.5.1      Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
Kegiatan proyek biasanya dilakukan untuk berbagai bidang antara lain sebagai berikut :
a.       Perbaikan fasilitas yang sudah ada. Merupakan kelanjutan dan usaha yang sudah ada sebelumnya. Artinya sudah ada kegiatan sebelumnya, namun perlu dilakukan tambahan atau perbaikan yang diinginkan.
b.      Pembangunan fasilitas baru. Artinya merupakan kegiatan yang benar-benar baru dan belum pernah ada sebelumnya, sehingga ada penambahan usaha baru.
c.       Penelitian dan pengembangan. Merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan untuk suatu fenomena yang muncul di masyarakat, lalu dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Resiko merupakan bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini. Manajemen resiko adalah proses pengukuran atau penilaian resiko serta pengembangan strategi pengelolaannya.

II.5.2      Jenis Resiko Teknologi

a.       Komponen file tidak lengkap.
b.      Sistem operasi tidak kompatibel, device tidak dikenal.
c.       Perangkat keras tidak mendukung (mis: resolusi monitor, resolusi printer).
d.      Spesifikasi tidak memenuhi.
e.       Kualitas Network dibawah standar kebutuhan.
f.       Browser, software tidak memenuhi.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Suatu proyek adalah suatu usaha yang dilaksanakan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang unik. Sementara diartikan bahwa setiap proyek memiliki tanggal mulai dan selesai yang tertentu. Unik diartikan bahwa produk atau jasa yang dihasilkan adalah berbeda dari produk atau jasa sejenis lainnya. Tidak ada dua proyek yang 100% sama. Manajemen proyek adalah penerapan dari pengetahuan, ketrampilan, 'tools and techniques' pada aktivitas-aktivitas proyek supaya persyaratan dan kebutuhan dari proyek terpenuhi. Sehingga dalam setiap hal yang akan dikerjakan harus terjadwal antara keuntungan dan estimasi waktu yang digunakan agar suatu proyek dapat selesai tepat pada waktunya

DAFTAR PUSTAKA


Project human. (2012, 16 Agustus).. Diperoleh 18 Oktober 2017,
Wikipedia.(2012), “Badan Manajemen Proyek Pengetahuan” http://en.wikipedia.org/wiki/A_Guide_to_the_Project_Management_Body_of_Knowledge (18 Oktober 2017)
Prassetiyo, Adi, 2012, Project Human Resource Management, (http://adiprassetio92.blogspot.co.id/2012/01/project-human-resource-management.html, diakses tanggal 18 Oktober 2017 )
http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html