Friday 17 June 2016

Makalah Kata Baku Dan Tidak Baku

MAKALAH
KATA BAKU DAN TIDAK BAKU DALAM BAHASA INDONESIA

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen : Dede Muhtar Safari M.Pd









DISUSUN OLEH :
NIM :
NAMA :
1.      2014142121
Dewi Istiqomah
2.      2014141561
Mahdi Almuminin
3.      2014142748
Reni Hartono
4.      006141121084
Sefta Tri Wahyuni


UNIVERSITA PAMULANG

2016



KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang berjudul ‘KATA BAKU DAN TIDAK BAKU DALAM BAHASA INDONESIA‘ dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia. Kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai Kata Baku dan Tidak Baku Dalam Bahasa Indonesia dan bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini kami ucapkan terima kasih.
  

Pamulang, 13 April 2016


Penulis







DAFTAR ISI
Cover ...........................................................................................................   I
Kata Pengantar.............................................................................................   II
Daftar Isi......................................................................................................   III
BAB I     Pendahuluan
A.         Latar Belakang Masalah..............................................................   1
B.         Rumusan Masalah........................................................................   1
C.         Maksud & Tujuan .......................................................................   1
BAB II    Pembahasan
A.          Definisi Kata Baku dan Tidak Baku ..........................................   3
B.           Kata Baku Dalam Berbagai Sudut Pandang...............................   3
C.           Ciri – ciri Kata Baku ...................................................................   3
D.          Syarat – syarat Kalimat Baku ................................................. …. 4
E.           Ciri – ciri Bahasa Indonesia Yang Baku ................................ …. 4
F.            Penyebab Ketidakbakuan Kalimat ......................................... …. 4
G.          Kata Baku Dalam Berbagai Segi ............................................ …  7
BAB III   Penutup
A.         Kesimpulan  ................................................................................   10
B.         Kritik & Saran.............................................................................   10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... ….. 11


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Banyak sekali penggunaan kalimat yang kita gunakan tetapi kita tidak menyadari kalau penggunaan tersebut kurang tepat dan hal tersebut tanpa kita sadari merubah makna, penulisan, dan pengucapannya.
Seseorang yang mengetahui suatu kata tetapi tidak mampu merangkanya berarti tidak mengetahui makna kata tersebut. Dan hal itu bisa menyebabkan kesalahan dalam penulisan dalam kalimat. Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah juga menjadi penyebab munculnya kesalahan dalam penyusunan kalimat. Ditambah lagi dengan minimnya pengetahuan masyarakat mengenai tata bahasa Indonesia. Maka tidak jarang seseorang merasa kesulitan dalam membedakan kata baku dan tidak baku.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa definisi kata baku dan tidak baku?
2.      Apa Definisi kata baku dalam berbagai sudut pandang?
3.       Apa ciri-ciri kata baku?
4.      Apa syarat kalimat baku?
5.      Apa ciri-ciri bahasa Indonesia yang baku?
6.      Apa saja penyebab ketidak bakuan kalimat?
7.      Kriteria dalam segi apa sajakah sebuah kata dikatakan kata baku?
C.    Maksud & Tujuan
1.      Agar dapat memahami arti atau definisi dari kata baku dan tidak baku.
2.      Agar dapat mengetahui ciri – ciri, syarat dari kata baku.
3.      Agar dapat mengetahui dan memahami penyebab dari ketidak bakuan kalimat.
4.      Agar kita semua dapat memahami secara keseluruhan tentang kata baku dan tidak baku dalam bahasa indonesia





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku adalah kata yang cara pengucapannya atau penulisannya sesuai dengan kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang dibakukan terebut dapat berupa pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), tata bahasa baku, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dan  kamus umum.
Sedangkan kata tidak baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapannya atau penulisannya tidak memenuhi kaidah – kaidah standat kata baku.

B.     Kata Baku Dalam  Berbagai Sudut Pandang
Berdasarkan sudut pandang informasi, bahasa baku adalah ragam bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi tentang ilmu pengetahuan. Berdasarkan sudut pandang pengguna bahasa, ragam bahasa baku dapat dibatasi dengan ragam bahasa yang lazim digunakan oleh penutur yang paling berpengaruh, seperti ilmuan, pemerintah, tokoh masyarakat, dan kaum jurnalis atau wartawan. Bahasa merekalah yang dianggap ragam bahasa baku.
Dari sudut pandang tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kata baku adalah kata-kata yang lazim digunakan dalam situasi formal atau resmi yang penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang diamaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD). Kriteria kata baku atau Baku tidaknya sebuah kata dapat dilihat dari segi lafal, ejaan, gramatika, dan “kenasionalan-nya.

C.    Ciri-Ciri Kata Baku
1.      Bukan merupakan ragam bahasa percakapan.
2.      Sesuai dengan konteks kalimat yang dipakai.
3.      Tidak terkontaminasi dan tidak rancu.
4.      Pemakaian imbuhan secara eksplisit.
D.    Syarat – syarat Kalimat Baku
1.      Logis.
2.      Tidak ada unsur sia-sia (kata tidak diulang-ulang).
3.      Tidak terpengaruh bahasa daerah.
4.      Subyek jelas.

E.     Ciri-Ciri Bahasa Indonesia yang Baku
Menurut Buku “Teknik penulisan Karangan Ilmiah karya Drs. Islachuddin Yahya, M.Pd. Ciri-ciri bahasa Indonesia yang baku antara lain:
1.      Fonografi (bersistem eja bunyi).
2.      Aglutinatif (Dalam pembentukan kata kejadian bersistem penempelan imbuhan pada bentuk dasarnya).
3.      Struktur kalimat bahasa Indonesia yang membayangkan pola : urutan kata, makna kata, intonasi, dan situasi.

F.     Penyebab Ketidakbakuan Kalimat
1.      Pelesapan imbuhan
2.      Pelesapan awalan
Awalan yang sering dilesapkan mengakibatkan kalimat yang terbentuk menjadi tidak baku ialah me- , men-, ber-, dan di-.
Contoh :
1.      Awalan Me-/Men-
Polisi terus mengusut kasus pembunuhan Sumanto. (Baku)
Polisi usut terus kasus pembunuhan sumanto. (Tidak Baku)
2.      Awalan Ber-
Andi ingin bertanya tentang sesuatu. (Baku)
Andi ingin tanya  tenteng sesuatu. (Tidak Baku)
3.      Awalan di-
Seorang pencuri dihukum satu tahun. (Baku)
Seorang pencuri hukum satu tahun. (Tidak Baku)
3.      Pelesapan Akhiran
Ada dua akhiran yang penggunaanya dilesapkan, yaitu akhiran -kan dan -i. yang bisa mengakibatkan kalimat menjadi tidak baku.
Contoh:
1.      Akhiran –kan
Mereka memperlihatkan kebaikannya. (Baku)
Mereka memperlihat kebaikannya (Tidak baku)
2.      Akhiran –i
Kami saling mencintai. (Baku)
Kami saling mencinta. (Tidak Baku)

4.      Pemborosan Penggunaan Kata
Pemborosan kata di mana, daripada, di dalam, dalam, kepada, dari, maka,
Contoh :
Tempat ditemukannya benda itu sudah dicatat. (Baku)
Tempat di mana ditemukannya benda itu telah dicatat. (Tidak Baku)

Peta itu merupakan bagian kabupaten Gresik. (Baku)
Peta itu merupakan bagian daripada kabupaten Gresik. (Tidak Baku)

Anak itu menulis karangan. (Baku)
Anak itu menulis dalam karangan. (Tidak Baku)

Hadirin dimohon berdiri. (Baku)
Kepada hadirin dimohon berdiri. (Tidak Baku)

Hasil selama lima tahun menunjukkan bahwa jumlah kendaraan dan Kota Gresik melebihi fasilitas jalan. (Baku)
Dari hasil selama lima tahun menunjukkan bahwa jumlah kendaraan dan Kota Gresik melebihi fasilitas jalan. (Tidak Baku)

Dengan ini kami sampaikan data seorang ibu dari kelurahan kota baru. (Baku)
Maka dengan ini kami haturkan data seorang ibu dari kelurahan kota baru. (Tidak Baku)
5.      Ketidaktepatan pemilihan kata
6.      Penggunaan kata bahasa Jawa
7.      Penggunaan kata yang termasuk ragam tidak baku
Contoh :
Ia sedang membuat rak buku. (Baku)
Ia sedang membikin rak buku. (Tidak Baku)
8.      Kesalahan Pembentukan Kata
9.      Ketidaktepatan Penggunaan bentuk – nya
Contoh :
Atas bantuan saudara , kami ucapkan terima kasih. (Baku)
Atas bantuannya, kami ucapkan terima kasih. (Tidak Baku)

10.  Penggunaan Konjungsi Ganda
Contoh :
Karena sakit ia tidak masuk kelas (Baku)
Karena sakit . Maka ia tidak masuk kelas (Tidak Baku)

Meskipun kita tidak berperang , kita harus waspada. (Baku)
Meskipun kita tidak berperang , tetapi kita harus waspada. (Tidak Baku)


Walaupun keringat membasahi seluruh badan , ia tetap bekerja. (Baku)
Walaupun keringat membasahi seluruh badan , namun ia tetap bekerja. (Tidak Baku)
11.  Kesalahan Ejaan
 
G.    Kata Baku Dalam Berbagai Segi
1.         Baku dari Segi Lafal
Lafal baku bahasa Indonesia adalah lafal yang tidak “menampakkan” lagi ciri-ciri bahasa daerah atau bahasa asing. Lafal yang tidak baku dalam bahasa lisan pada gilirannya akan muncul pula dalam bahasa tulis karena penulis terpengaruh oleh lafal bahasa lisan itu.
Contoh: Enem = Enam
  Gubug = Gubuk
  Dudu = Duduk

2.         Baku dari Segi Ejaan
Ejaan bahasa Indonesia yang baku telah diberlakukan sejak 1972. Nama Ejaan Bahasa Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (disingkat EYD). Oleh karena itu, semua kata yang tidak ditulis menurut kaidah yang diatur dalam EYD adalah kata yang tidak baku. Yang ditulis sesuai dengan aturan EYD adalah kata yang baku.
Contoh :
No
Kata Baku
Kata Nonbaku
1.
Aktif
aktip, aktive
2.
Alquran
Al-Quran, Al-Qur’an, Al Qur’an
3.
Apotek
Apotik
4.
Azan
Adzan
5.
Cabai
cabe, cabay
6.
Daftar
Daptar
7.
Doa
do’a
8.
Efektif
efektip, efektive, epektip, epektif
9.
Elite
Elit
10.
e-mail
email, imel
11.
Februari
Pebruari, February
12.
Foto
Photo
13.
Fotokopi
foto copy, photo copy, photo kopi
14.
Hakikat
Hakekat
15.
Ijazah
ijasah, izajah
16.
Izin
Ijin
17.
Jadwal
Jadual
18.
Jumat
Jum’at
19.
Karena
Karna
20.
Karismatik
Kharismatik
21.
Kreatif
kreatip, creative
22.
Lembap
Lembab
23.
Lubang
Lobang
24.
Maaf
ma’af
25.
Makhluk
Mahluk
26.
Mukjizat
mu’jizat
27.
Napas
Nafas
28.
Nasihat
Nasehat
29.
Objek
Obyek
30.
Provinsi
propinsi, profinsi

3.         Baku dari Segi Gramatikal
Secara gramatikal kata – kata baku ini harus dibentuk menurut kaidah –kaidah gramatika.
Contoh :  Beliau ngontrak rumah di Gresik.
Gubernur tinjau daerah longsor.
Tolong bikin bersih ruangan ini.
4.         Baku dari Segi Nasional
Kata-kata yang masih bersifat kedaerahan, belum bersifat “nasional” hendaknya jangan digunakan dalam karangan ilmiah. Kalau kata-kata dari bahasa daerah itu sudah bersifat nasional,  artinya, sudah menjadi bagian dari kekayaan kosakata bahasa Indonesia boleh saja digunakan.
Contoh :   Lempeng = Lurus
Semrawut = Kacau
Mudun = Turun
Ngomong = Bicara, dll.





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kata baku adalah kata-kata yang lazim digunakan dalam situasi formal atau resmi yang penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang diamaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD). Kriteria kata baku atau Baku tidaknya sebuah kata dapat dilihat dari segi lafal, ejaan, gramatika, dan kenasionalan-nya. Kalimat baku harus logis, subyek jelas, tidak ada unsur sia-sia, dan tidak terpengaruh bahasa daerah. Definisi baku dibedakan dari segi lafal, ejaan, gramatikal, dan nasional. Adapun sebab-sebab ketidak bakuan diantaranya adalah kesalahan dalam pelesapan imbuhan awalan dan akhiran, pemborosan kata, pengunaan bahasa jawa, kesalahan pembentukan kata, dan ketidaktepatan pemilihan kata.
Kata baku memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan konteks kalmat yang dipakai, tidak tekontaminasi, tidak rancu, eksplisit, dan tidak termasuk daalam ragam percakapan

B.     Saran
Sebaiknya kita lebih peka dalam menggunakan bahasa indonesia agar sesuai dengan kaidah yang diberlakukan. Disamping mempertahankan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku, juga sebagai bahasa kebanggaan kita karena mampu menyatukan ribuan pulau dan etnis dari sabang sampai merauke.






DAFTAR PUSTAKA
https://3mhz.wordpress.com/2013/12/07/makalah-kata-baku-dan-tidak-baku/












0 komentar:

Post a Comment

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html