MAKALAH
KATA BAKU DAN TIDAK BAKU DALAM
BAHASA INDONESIA
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen : Dede Muhtar Safari M.Pd
DISUSUN OLEH :
NIM :
|
NAMA
:
|
1. 2014142121
|
Dewi
Istiqomah
|
2. 2014141561
|
Mahdi
Almuminin
|
3. 2014142748
|
Reni
Hartono
|
4. 006141121084
|
Sefta
Tri Wahyuni
|
UNIVERSITA PAMULANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT. Karena atas limpahan Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa
kesehatan, sehingga makalah yang berjudul ‘KATA BAKU DAN TIDAK BAKU DALAM
BAHASA INDONESIA‘ dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas
kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia. Kami berusaha menyusun makalah ini
dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan
senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa memberikan informasi
mengenai Kata Baku dan Tidak Baku Dalam Bahasa Indonesia dan bermanfaat bagi
para pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat
makalah ini kami ucapkan terima kasih.
Pamulang, 13 April 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Cover
........................................................................................................... I
Kata
Pengantar............................................................................................. II
Daftar
Isi...................................................................................................... III
BAB
I Pendahuluan
A.
Latar
Belakang Masalah.............................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah........................................................................ 1
C.
Maksud & Tujuan ....................................................................... 1
BAB II Pembahasan
A.
Definisi Kata Baku dan Tidak Baku .......................................... 3
B.
Kata Baku Dalam Berbagai Sudut Pandang............................... 3
C.
Ciri – ciri Kata Baku ................................................................... 3
D.
Syarat – syarat Kalimat Baku ................................................. ….
4
E.
Ciri – ciri Bahasa Indonesia Yang Baku ................................ …. 4
F.
Penyebab Ketidakbakuan Kalimat ......................................... ….
4
G.
Kata Baku Dalam Berbagai Segi ............................................ … 7
BAB III Penutup
A.
Kesimpulan ................................................................................ 10
B.
Kritik & Saran............................................................................. 10
DAFTAR
PUSTAKA ........................................................................... …..
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Banyak sekali penggunaan kalimat
yang kita gunakan tetapi kita tidak menyadari kalau penggunaan tersebut kurang
tepat dan hal tersebut tanpa kita sadari merubah makna, penulisan, dan
pengucapannya.
Seseorang yang mengetahui suatu kata
tetapi tidak mampu merangkanya berarti tidak mengetahui makna kata tersebut.
Dan hal itu bisa menyebabkan kesalahan dalam penulisan dalam kalimat. Pengaruh
bahasa asing dan bahasa daerah juga menjadi penyebab munculnya kesalahan dalam
penyusunan kalimat. Ditambah lagi dengan minimnya pengetahuan masyarakat
mengenai tata bahasa Indonesia. Maka tidak jarang seseorang merasa kesulitan
dalam membedakan kata baku dan tidak baku.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa
definisi kata baku dan tidak baku?
2.
Apa
Definisi kata baku dalam berbagai sudut pandang?
3.
Apa
ciri-ciri kata baku?
4.
Apa
syarat kalimat baku?
5.
Apa
ciri-ciri bahasa Indonesia yang baku?
6.
Apa
saja penyebab ketidak bakuan kalimat?
7.
Kriteria
dalam segi apa sajakah sebuah kata dikatakan kata baku?
C. Maksud & Tujuan
1. Agar dapat memahami arti atau
definisi dari kata baku dan tidak baku.
2. Agar dapat mengetahui ciri – ciri,
syarat dari kata baku.
3. Agar dapat mengetahui dan memahami
penyebab dari ketidak bakuan kalimat.
4. Agar kita semua dapat memahami
secara keseluruhan tentang kata baku dan tidak baku dalam bahasa indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku adalah kata yang cara
pengucapannya atau penulisannya sesuai dengan kaidah yang dibakukan. Kaidah
standar yang dibakukan terebut dapat berupa pedoman Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD), tata bahasa baku, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dan kamus
umum.
Sedangkan kata tidak baku adalah
ragam bahasa yang cara pengucapannya atau penulisannya tidak memenuhi kaidah – kaidah
standat kata baku.
B. Kata Baku Dalam Berbagai Sudut
Pandang
Berdasarkan sudut pandang informasi,
bahasa baku adalah ragam bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi tentang ilmu
pengetahuan. Berdasarkan sudut pandang pengguna bahasa, ragam bahasa baku dapat
dibatasi dengan ragam bahasa yang lazim digunakan oleh penutur yang paling
berpengaruh, seperti ilmuan, pemerintah, tokoh masyarakat, dan kaum jurnalis
atau wartawan. Bahasa merekalah yang dianggap ragam bahasa baku.
Dari sudut pandang tersebut, dapat
ditarik kesimpulan bahwa kata baku adalah kata-kata yang lazim digunakan dalam
situasi formal atau resmi yang penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang
dibakukan. Kaidah standar yang diamaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD).
Kriteria kata baku atau Baku tidaknya sebuah kata dapat dilihat dari segi
lafal, ejaan, gramatika, dan “kenasionalan-nya.
C. Ciri-Ciri Kata Baku
1. Bukan merupakan ragam bahasa
percakapan.
2. Sesuai dengan konteks kalimat yang
dipakai.
3. Tidak terkontaminasi dan tidak
rancu.
4. Pemakaian imbuhan secara eksplisit.
D.
Syarat
– syarat Kalimat Baku
1. Logis.
2. Tidak ada unsur sia-sia (kata tidak
diulang-ulang).
3. Tidak terpengaruh bahasa daerah.
4. Subyek jelas.
E. Ciri-Ciri Bahasa Indonesia yang Baku
Menurut Buku “Teknik penulisan
Karangan Ilmiah karya Drs. Islachuddin Yahya, M.Pd. Ciri-ciri bahasa Indonesia
yang baku antara lain:
1. Fonografi (bersistem eja bunyi).
2. Aglutinatif (Dalam pembentukan kata
kejadian bersistem penempelan imbuhan pada bentuk dasarnya).
3. Struktur kalimat bahasa Indonesia
yang membayangkan pola : urutan kata, makna kata, intonasi, dan situasi.
F. Penyebab Ketidakbakuan Kalimat
1. Pelesapan imbuhan
2.
Pelesapan
awalan
Awalan yang sering dilesapkan
mengakibatkan kalimat yang terbentuk menjadi tidak baku ialah me- , men-, ber-,
dan di-.
Contoh :
1. Awalan Me-/Men-
Polisi terus mengusut kasus
pembunuhan Sumanto. (Baku)
Polisi usut terus kasus pembunuhan
sumanto. (Tidak Baku)
2. Awalan Ber-
Andi ingin bertanya tentang sesuatu.
(Baku)
Andi ingin tanya tenteng
sesuatu. (Tidak Baku)
3. Awalan di-
Seorang pencuri dihukum satu tahun.
(Baku)
Seorang pencuri hukum satu tahun.
(Tidak Baku)
3.
Pelesapan
Akhiran
Ada dua akhiran yang penggunaanya
dilesapkan, yaitu akhiran -kan dan -i. yang bisa mengakibatkan kalimat menjadi
tidak baku.
Contoh:
1. Akhiran –kan
Mereka memperlihatkan kebaikannya.
(Baku)
Mereka memperlihat kebaikannya
(Tidak baku)
2. Akhiran –i
Kami saling mencintai. (Baku)
Kami saling mencinta. (Tidak Baku)
4. Pemborosan Penggunaan Kata
Pemborosan
kata di mana, daripada, di dalam, dalam, kepada, dari, maka,
Contoh :
Tempat ditemukannya benda itu sudah dicatat. (Baku)
Tempat di mana ditemukannya benda itu telah dicatat.
(Tidak Baku)
Peta itu merupakan bagian kabupaten Gresik. (Baku)
Peta itu merupakan bagian daripada kabupaten Gresik.
(Tidak Baku)
Anak itu menulis karangan. (Baku)
Anak itu menulis dalam karangan. (Tidak Baku)
Hadirin dimohon berdiri. (Baku)
Kepada
hadirin dimohon berdiri. (Tidak Baku)
Hasil selama lima tahun menunjukkan
bahwa jumlah kendaraan dan Kota Gresik melebihi fasilitas jalan. (Baku)
Dari hasil selama lima tahun menunjukkan
bahwa jumlah kendaraan dan Kota Gresik melebihi fasilitas jalan. (Tidak Baku)
Dengan ini kami sampaikan data
seorang ibu dari kelurahan kota baru. (Baku)
Maka dengan ini kami haturkan data
seorang ibu dari kelurahan kota baru. (Tidak Baku)
5. Ketidaktepatan pemilihan kata
6.
Penggunaan
kata bahasa Jawa
7. Penggunaan kata yang termasuk ragam tidak
baku
Contoh :
Ia sedang membuat rak buku. (Baku)
Ia sedang membikin rak buku.
(Tidak Baku)
8. Kesalahan Pembentukan Kata
9. Ketidaktepatan Penggunaan bentuk –
nya
Contoh :
Atas bantuan saudara , kami ucapkan
terima kasih. (Baku)
Atas bantuannya, kami ucapkan
terima kasih. (Tidak Baku)
10. Penggunaan Konjungsi Ganda
Contoh :
Karena sakit ia tidak masuk kelas
(Baku)
Karena sakit . Maka ia tidak
masuk kelas (Tidak Baku)
Meskipun kita tidak berperang , kita
harus waspada. (Baku)
Meskipun kita tidak berperang , tetapi
kita harus waspada. (Tidak Baku)
Walaupun keringat membasahi seluruh
badan , ia tetap bekerja. (Baku)
Walaupun keringat membasahi seluruh
badan , namun ia tetap bekerja. (Tidak Baku)
11. Kesalahan Ejaan
G. Kata Baku Dalam Berbagai Segi
1.
Baku
dari Segi Lafal
Lafal baku
bahasa Indonesia adalah lafal yang tidak “menampakkan” lagi ciri-ciri bahasa
daerah atau bahasa asing. Lafal yang tidak baku dalam bahasa lisan pada
gilirannya akan muncul pula dalam bahasa tulis karena penulis terpengaruh oleh
lafal bahasa lisan itu.
Contoh: Enem = Enam
Gubug = Gubuk
Dudu = Duduk
2.
Baku
dari Segi Ejaan
Ejaan
bahasa Indonesia yang baku telah diberlakukan sejak 1972. Nama Ejaan Bahasa
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (disingkat EYD). Oleh karena itu, semua
kata yang tidak ditulis menurut kaidah yang diatur dalam EYD adalah kata yang
tidak baku. Yang ditulis sesuai dengan aturan EYD adalah kata yang baku.
Contoh :
No
|
Kata
Baku
|
Kata
Nonbaku
|
1.
|
Aktif
|
aktip,
aktive
|
2.
|
Alquran
|
Al-Quran,
Al-Qur’an, Al Qur’an
|
3.
|
Apotek
|
Apotik
|
4.
|
Azan
|
Adzan
|
5.
|
Cabai
|
cabe,
cabay
|
6.
|
Daftar
|
Daptar
|
7.
|
Doa
|
do’a
|
8.
|
Efektif
|
efektip,
efektive, epektip, epektif
|
9.
|
Elite
|
Elit
|
10.
|
e-mail
|
email,
imel
|
11.
|
Februari
|
Pebruari,
February
|
12.
|
Foto
|
Photo
|
13.
|
Fotokopi
|
foto
copy, photo copy, photo kopi
|
14.
|
Hakikat
|
Hakekat
|
15.
|
Ijazah
|
ijasah,
izajah
|
16.
|
Izin
|
Ijin
|
17.
|
Jadwal
|
Jadual
|
18.
|
Jumat
|
Jum’at
|
19.
|
Karena
|
Karna
|
20.
|
Karismatik
|
Kharismatik
|
21.
|
Kreatif
|
kreatip,
creative
|
22.
|
Lembap
|
Lembab
|
23.
|
Lubang
|
Lobang
|
24.
|
Maaf
|
ma’af
|
25.
|
Makhluk
|
Mahluk
|
26.
|
Mukjizat
|
mu’jizat
|
27.
|
Napas
|
Nafas
|
28.
|
Nasihat
|
Nasehat
|
29.
|
Objek
|
Obyek
|
30.
|
Provinsi
|
propinsi,
profinsi
|
3.
Baku
dari Segi Gramatikal
Secara
gramatikal kata – kata baku ini harus dibentuk menurut kaidah –kaidah
gramatika.
Contoh : Beliau ngontrak rumah di Gresik.
Gubernur tinjau
daerah longsor.
Tolong bikin
bersih ruangan ini.
4.
Baku
dari Segi Nasional
Kata-kata yang
masih bersifat kedaerahan, belum bersifat “nasional” hendaknya jangan digunakan
dalam karangan ilmiah. Kalau kata-kata dari bahasa daerah itu sudah bersifat
nasional, artinya, sudah menjadi bagian dari kekayaan kosakata bahasa
Indonesia boleh saja digunakan.
Contoh : Lempeng = Lurus
Semrawut =
Kacau
Mudun =
Turun
Ngomong =
Bicara, dll.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kata baku adalah kata-kata yang
lazim digunakan dalam situasi formal atau resmi yang penulisannya sesuai dengan
kaidah-kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang diamaksud dapat berupa
pedoman ejaan (EYD). Kriteria kata baku atau Baku tidaknya sebuah kata dapat dilihat
dari segi lafal, ejaan, gramatika, dan kenasionalan-nya. Kalimat baku harus
logis, subyek jelas, tidak ada unsur sia-sia, dan tidak terpengaruh bahasa
daerah. Definisi baku dibedakan dari segi lafal, ejaan, gramatikal, dan
nasional. Adapun sebab-sebab ketidak bakuan diantaranya adalah kesalahan dalam
pelesapan imbuhan awalan dan akhiran, pemborosan kata, pengunaan bahasa jawa,
kesalahan pembentukan kata, dan ketidaktepatan pemilihan kata.
Kata baku memiliki ciri-ciri yang
sesuai dengan konteks kalmat yang dipakai, tidak tekontaminasi, tidak rancu,
eksplisit, dan tidak termasuk daalam ragam percakapan
B. Saran
Sebaiknya kita lebih peka dalam
menggunakan bahasa indonesia agar sesuai dengan kaidah yang diberlakukan.
Disamping mempertahankan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku, juga sebagai
bahasa kebanggaan kita karena mampu menyatukan ribuan pulau dan etnis dari
sabang sampai merauke.
DAFTAR PUSTAKA
https://3mhz.wordpress.com/2013/12/07/makalah-kata-baku-dan-tidak-baku/
0 komentar:
Post a Comment